jump to navigation

When you believe April 3, 2008

Posted by ganden in Cerita perjalanan.
2 comments

Tiada kenikmatan yang tertinggi kecuali bersyukur atas karunia yang telah diberikan oleh Alloh swt kepada kita. Betapa tidak, seringkali kita berada pada suatu keadaan yang benar-benar sulit. Penderitaan yang panjang, sakit yang menyiksa. Nah pada saat itulah barulah kita sadar betapa besar karunia yang telah diberikan Nya. Seringkali pada saat kita senang dan bahagia justru kita lupa kepadaNya.

Seperti yang kurasakan saat ini, aku memanjatkan do’a dan puji syukur kepada Alloh swt atas segala limpahan berkah dan rahmatNya sehingga bisa terlepas dari penderitaan sakit karena pembengkakan tonsil kiri kanan. Perubahan suhu yang sangat ekstrim antara di Indonesia dan di Belanda menyebabkan radang tenggorokan yang parah. Hantaman musim dingin disertai salju selama kurang lebih seminggu menyebabkan penderitaan yang luar biasa. Untuk makan sakit, untuk minum sakit. Sementara target pekerjaan harus dapat diselesaikan sebelum balik ke Indonesia pada akhir April.

Disaat semangat sudah mencapai titik terendah, aku diingatkan oleh syair lagu “when you believe” yang dinyanyikan oleh Mariah Carey dan Whitney Houston “……There can be miracles…when you believe….though hope is frail…it’s hard to kill…..who knows what miracles….you can achieve….when you believe…somehow you will…..”

Aku sadar betapa di dunia ada keajaiban. Dan kita harus percaya bahwa Alloh swt dapat membuat keajaiban itu bisa terjadi. Aku jadi teringat waktu aku masih duduk di kelas 1 sekolah dasar. Aku pernah dicelakai oleh seorang kawan. Dia melempar batu dengan ketapel ke rerimbunan bambu. Sambil berlari dia bilang jika yang dia ketapel adalah bajing dan dia akan mengejar yang lain. Ketika aku menuju ke rerimbunan pohon bambu yang dimaksud oleh dia, ternyata aku disambut puluhan tawon. Tak ayal tawon-tawon yang marah itu menghajar kepalaku tanpa ampun. Aku cuman berdiri terpaku dan menangis. Tanpa keajaiban, rasanya aku nggak mungkin lolos dari maut.

Pengalaman paling memilukan adalah pada saat aku kelas 3 SMA. Karena dililit kemiskinan, aku makan seadanya sewaktu masih kos di Jombang. Setiap hari (3 kali sehari) hanya makan nasi dan telur goreng. Tanpa sayur, tanpa ikan, tanpa daging apalagi munum juice dan susu. Setelah keadaan ini berlangsung terus-menerus selama 3 tahun akhirnya aku lumpuh. Yah..aku benar-benar lumpuh. Cita-citaku menjadi seorang dokter hilang sudah bersamaan dengan hilangnya hembusan angin di daun-daun bambu dimana dibawahnya aku dibuatkan oleh ayahku pegangan dari bambu untuk aku berlatih berjalan setiap hari. 

Alhamdulillah keajaiban itu datang lagi. Melalui tangan seorang dokter, dr. Troeboes Purwadi, kelumpuhanku berangsur-angsur bisa disembuhkan. Dan setelah itu…keajaiban-keajaiban yang lain saling susul menyusul. Aku diterima menjadi mahasiswa salah satu PTN ternama di Surabaya dan lulus dengan baik. Padahal sebelumnya aku nggak pernah membayangkan bisa kuliah karena lilitan kemiskinan. Selanjutnya bisa melanjutkan S2 di Belanda, melanjutkan S3 di Jerman, dan mempunyai keluarga kecil yang bahagia. Ya Alloh..betapa Engkau dengan mudah menciptakan keajaiban jika Engkau memang menghendakinya… Mudah-mudahan aku menjadi orang yang pandai bersyukur. amin